Kamis, 28 Maret 2013

Perjuangan Awalku :D

Merindukan Suasana Masjid...
Banyak yang menentang saat aku memutuskan untuk pindah kost, dari tempat yang telah begitu nyaman dengan sahabat-sahabat yang bahkan sudah kuanggap sebagai keluarga keduaku di perantauan ini. Tak jarang mereka bertanya-tanya kenapa aku bisa pindah ke sebuah tempat yang jauh dari kampus, bahkan tempat yang jauh dari keramaian. Ya disini, di tempat ini, tempat yang begitu sunyi namun aku tak mungkin tak punya alasan kuat hingga memutuskan hal ini.
Hari pertama disini adalah hari yang begitu berat, sangat berat. Aku tinggal di sebuah kost bersama dengan pemiliknya. Sedikit kuberikan gambaran disini, kamarku terletak di lantai dua sedangkan semua keluarga pemilik kost tinggal di lantai bawah. Di lantai dua terdapat 3 buah kamar, 1 ruang kosong terbuka (karena tidak terpakai kujadikan dapur kecil), dan 1 ruang kamar mandi.  Ada loteng yang biasanya jadi tempat menjemur pakaian, sekaligus tempat meneropong bintang..hehe Ya disini ada 3 kamar namun hanya 1 kamar yang ditempati yaitu kamarku, yang ukurannya cukup luas jika dibandingkan kamar kostku yang sebelumnya. Tempat yang nyaman, pemilik yang ramah namun begitu sunyi teman. Tak terlihat hiruk pikuk suasana sekitar kampus yang dimana-mana terdapat rumah kost berjejeran.


Malam itu untuk pertama kalinya aku harus melawan semua ketakutanku, melawan kesunyian itu. Dan aku tahu aku bisa :D. Meskipun sering ketakutan saat terbangun malam hari, tapi aku bisa mengatasinya. Ah kalau mengingat saat itu aku sendiri heran aku bisa seberani itu ternyata. Pagi harinya aku terbangun, saat ada suara indah yang berupa panggilan kepada kita untuk menunaikan kewajiban, benar itu adalah adzan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Terasa begitu menyentuh dan menggetarkan hati untuk selalu teringat kepada yang Maha Memberi Hidup.
Atmosfer yang sangat jauh berbeda dari yang kurasakan di kostku yang lama, meskipun disana ku menemukan sahabat-sahabat sejati, akan tetapi aku merasa kurang dalam urusan beribadah karena jauhnya dari tempat mengaji. Aku merasa masih sangat kurang dan ingin mendekatkan diri kepadaNya dengan segala resiko yang harus kutempuh. Bahkan ada teman yang pernah bertanya, “Kamu ini aliran apa sih Ran?”. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan temanku itu, ketika seseorang mendekatkan diri pada Tuhannya apakah aneh menurutnya, sedangkan yang melakukan kejahatan itu dianggap biasa, begitukah? :D
Ingatkah kalian akan salah satu petikan surat Muhammad ayat 7 “Intansurulloha Yansurkum” Barang siapa menolong agamanya Alloh, maka Alloh akan menolongmu..
Setelah beberapa lama disini aku mulai terbiasa, suara anak-anak kecil mengaji, bersama orang-orang yang melantunkan ayat-ayat Alloh, sholat berjamaah bersama, mengaji bersama remaja yang lain.  Namun ada kalanya aku mengeluh karena kesepian, berminggu-minggu aku meminta agar diberikan seorang teman dan akhirnya terwujud. Temanku ini ternyata teman dekatku sendiri, karena suatu hal dia memilih tinggal di tempat ini bersamaku, Alloh menjawab doaku dan menghadirkannya untuk menemaniku. :D
Semakin betah saja aku disini, dengan suasana masjid yang selalu kurindukan. Jadi teringat nasehat mbahku “Untuk menjadi luar biasa tak hanya dengan usaha yang biasa, kamu hanya perlu melakukan hal yang tidak normal saat orang lain melakukan hal normal dan sebaliknya pula” hehe. Ya Alloh mudahkanlah jalanku ini, ramaikanlah disini dengan orang-orang yang merindukan AsmaMu, yang ingin mendekatkan diri padaMu. Amin

3 komentar:

  1. Nge-Kost di komplek.. tetep yang terbaik
    meski terkadang kondisi fisik kost-nya rada di bawah "standar", meski terkadang waktu luang kita bener2 terkuras buat kegiatan sabilillah, tp justru disitu letak kebarokahannya.

    BalasHapus
  2. ikud halaqoh aja..

    BalasHapus

Blogroll

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SILAHKAN MAMPIR DULU ISI GUEST BOOK YA
 
Aku dan Kisahku Blogger Template by Ipietoon Blogger Template