Kita sering
mendengar istilah filsafat, baik melalui seminar filsafat maupun membaca
hasil-hasil karya para ilmuan yang membahas tentang filsafat. Dalam hal membaca
karya-karya filsafat seringkali kita tidak terlalu memperhatikan jenis-jenis
bacaan yang kita baca, tetapi hanya membaca untuk mengisi waktu luang tanpa
mempunyai keinginan untuk mendapatkan pengertian, maksud dan pesan dari bacaan
bersangkutan.
Untuk itu,
bilamana kita tertarik untuk membaca karya-karya filsafat serta ingin
mendalaminya kita perlu memahami terlebih dahulu kekhasan dari filsafat itu
sendiri. Seperti apakah kekhasan filsafat jika dibandingkan dengan karya-kara
lain (sastra ilmu sosial, hukum, dan
pengetahuan ilmiah lainnya). Dari manakah filsafat tersebut diperoleh, dan
bagaimana cara mengusahakannya. Dan mungkin masih ada pertanyaan lain sebagai
kelanjutan yang terkait dengan masalah-masalah filsafat.
1. Pengertian Filsafat
Secara epistimologi, istilah filsafat berasal dari dari Arab falsafah yang sama artinya dengan kata
filsafat yang merupakan terjemahan dari bahasa Yunani Philosophia. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu Philein yang artinya cinta atau mencari,
dan Sophia yang berarti
kebijaksanaan. Sehingga menurut asal katanya, filsafat (philosophia) berarti “mencintai kebijaksanaan” atau “mencintai
kebenaran”. Cinta dalam hal ini mempunyai makna yang luas yaitu ingin dan
berusaha untuk mencapai yang diinginkan. Sedangkan kebijaksanaanberarti “pandai”,
tahu secara mendalam dan seluas-luasnya, baik secara teoritis maupun sampai
dengan keputusan untuk bertindak (Hamersma, 1981 : 10).
Dari segi praktisnya, filsafat berarti alam berfikir. Jadi
berfilsafat berarti berfikir, oleh karena itu akal pikiran menjadi berperan
dalam hal ini. Meskipun demikian, tidak semua berfikir itu berarti berfilsafat.
Berfilsafat berarti berpikir secara mendasar, mendalam, untuk mendapatkan
hakikat, substansi dari sesuatu yang dipikirkan. Seorang filsuf hanyalah orang
yang memahami dan memikirkan dengan sungguh-sungguh dan mendalam tentang
hakikat segala sesuatu, hakikat dibalik dari suatu hal atau benda yang
dipikirkan.
Sedangkan dari segi ilmiahnya, filsafat adalah hasil
pemikiran manusia secara kritis dan radikal, mendalam, mendasar, sampai pada
intinya, hakikatnya, substansinya terhadap sesuatu yang dipikirkan.
2. Lingkup Pengertian Filsafat
Sebelum mengetahui tentang ruang
lingkup filsafat, maka perlu dipahami dulu tentang objek materia dan forma dari
filsafat.
a.
Objek Materia Filsafat : yaitu objek pembahasan
filsafat yang meliputi segala sesuatu baik yang bersifat material konkret
seperti manusia, alam, benda, binatang dan lain sebagainya, maupun sesuatu yang
bersifat abstrak misalnya nilai, ide-ide, ideologi, oral, pandangan hidup dan
lain sebagainya.
b.
Objek Forma Filsafat : adalah cara memandang
seseorang peneliti terhadap objek materia tersebut, suatu objek materia
tertentu dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda.
Selanjutnya, bidang ruang lingkup pengertian filsafat adalah :
a.
Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang
rasional dari segala sesuatu.
b.
Filsafat sebagai suatu sikap dan pandangan hidup
c.
Filsafat sebagai suatu kelompok persoalan
d.
Filsafat sebagai suatu kelompok teori dari
sistem pemikiran
e.
Filsafat sebagai suatu proses kritis dan
sistematis dari segala pengetahuan manusia
f.
Filsafat sebagai suatu usaha untuk memperoleh
pandangan yang komprehensif