Untuk
mencapai tujuan pembelajaran ada tiga strategi yang biasa dilakukan, yaitu
bersifat individualistik, kompetitif, dan kooperatif. Tujuan pembelajaran
bersifat kooperatif terjadi apabila dalam upaya mencapai tujuan itu dikerjakan
secara bersama-sama antara siswa dengan siswa dalam satu kelompok yang saling
membantu satu dengan lainnya. Ketika dua orang
bekerjasama memikul balok, maka kegagalan salah satu berarti kegagalan bagi
lainnya (Ibrahim, 2005).
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda.
Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum
selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
·
Macam-macam P. Kooperatif :
a.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala bernomor (NHT = Number Heads Together)
§ Guru menyampaikan materi
pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan
dicapai.
§ Guru memberikan kuis
secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau awal.
§ Guru membagi kelas dalam
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa, setiap anggota
kelompok diberi nomor atau nama.
§ Guru mengajukan
permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok.
§ Guru mengecek pemahaman
siswa dengan menyebut salah satu nomor(nama) anggota kelompok untuk menjawab.
Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari
kelompok.
§ Guru memfasilitasi siswa
dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir
pembelajaran.
§ Guru memberikan tes/kuis
kepada siswa secara individual .
§ Guru memberi penghargaan
pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan
hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya(terkini).
b.
Cooperative Learning Tipe Jigsaw
§ Tugas dibagi dalam
sejumlah kelompok yang telah ditetapkan.
§ Di dalam kelompok
pangkalan yang terdiri atas enam peserta didik, terdapat enam pertanyaan untuk
dijawab, atau enam potongan informasi untuk ditemukan atau enam bagian suatu
metode untuk dirancang atau diperiksa.
§ Dalam setiap kelompok
pangkalan, setiap peserta didik meneliti satu dari isu atau pertanyaan yang
berbeda-beda .
§ Para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen (4 sampai 6 siswa). Setiap kelompok diberi materi/soal-soal tertentu untuk
dipelajari/dikerjakan.
§ Ketua kelompok membagi materi/tugas guru agar menjadi topik-topik kecil
(sub-sub soal) untuk dipelajari/dikerjakan oleh masing-masing anggota kelompok
(misalnya, setiap siswa dalam 1 kelompok mendapat 1 soal yang berbeda).
§ Anggota kelompok yang mempelajari sub-sub bab atau soal yang sama
bertemu untuk mendiskusikan sub-bab (atau soal) tersebut
sampai mengerti benar isi dari sub bab tersebut atau cara menyelesaikan soal
tersebut.
§ Kemudian siswa itu kembali ke kelompok asalnya dan bergantian mengajar
teman dalam satu kelompoknya.
c.
STAD (Student
Teams-Achievement Divisions)
§ Mengajar: Guru mempresentasikan materi pelajaran.
§ Belajar dalam Tim: Siswa belajar melalui kegiatan kerja dalam
tim/kelompok mereka dengan dipandu oleh LKS, untuk menuntaskan materi pelajaran.
§ Pemberian Kuis: Siswa mengerjakan kuis secara individual dan siswa tidak
boleh bekerja sama.
§ Penghargaan: pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan
tim/kelompok yang memperoleh skor tertinggi dalam kuis (Mohamad Nur, 1999:23).
§ Guru dapat meminta para siswa untuk mempelajari suatu pokok bahasan yang
segera akan dibahas, di rumah masing-masing.
§ Di kelas, guru membentuk kelompok belajar yang heterogen dan mengatur
tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat saling bertatap muka.
§ Guru membagikan LKS. Setiap kelompok diberi 2 set.
§ Anjurkan agar setiap siswa dalam kelompok dapat mengerjakan LKS secara
ber-pasangan dua-dua atau tigaan. Kemudian saling mengecek pekerjaannya di
antara teman dalam pasangan atau tigaan itu.
§ Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman 1 tim/kelompok
ber-tanggung jawab untuk menjelaskan kepada temannya yang tidak bisa tadi.
§ Berikan kunci LKS agar siswa dapat mengecek pekerjaannya sendiri.
§ Bila ada pertanyaan dari siswa, mintalah mereka mengajukan pertanyaan
itu kepada teman satu kelompok sebelum mengajukannya kepada guru.
§ Guru berkeliling untuyk mengawasi kinerja kelompok.
d.
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (
Teams Assisted Individualization )
§ Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran individual.
§ Tipe ini dirancang oleh Slavin untuk mengatasi kesulitan belajar siswa
secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran lebih banyak digunakan
untuk pemecahan masalah.
§ Ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara
individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru .
§ Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran
secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru .
§ Guru memberikan kuis/tes kepada setiap siswa secara individual sehingga
akan diperoleh skor awal .
§ Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, dengan stiap kelompok
terdiri dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda baik tingkat
kemampuan tingi, sedang dan rendah serta jika mungkin anggota kelompok berasal
dari ras yang berbeda serta kesetaraan gender.
§ Hasil belajar siswa secara individu didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok, anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
§ Guru memfasilitasi siswa
dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi yang
telah dipelajari.
§ Guru memberikan tes
kuis kepada siswa secara individu
§ Guru memberikan
penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil
belajar individual dari skor dasar ke skor berikutnya.
Makasih adik cayang bwt tulisannya...?
BalasHapus